Aku mulai kehilangan ketertarikanku pada manusia, kepada kehidupan mereka, pemikiran mereka, dan segala tindakan yang mereka lakukan. Ada seseorang yang pernah berkata kepadaku. Jika lebih baik mempelajari satu manusia darpada 100 buah buku. Tapi. Tapi aku tidak menginkan buku maupun manusia. mereka membuatku menderita. tak satupun dari mereka berbicara kepadaku seperti malam, Seperti bintang. maupun angin yang membelai. Malam datang dengan berlahan, lembut mendamaikanku saat aku berbaring dibawah pohon. Dia datang merayap, merayap diam diam keluar dari lembah. Dia pikir aku tidak memperhatikannya. Dan garis garis pohon dan dedaunan yang di dekatnya menyatu dalam satu massa hitam dan malam datan menyelinap keluar dai mereka juga. Dari timur, barat hingga satu satunya cahaya ada di langit, Menyaring melalui daun dan binrang melihat kebawah melalui tiap celahnya.. Malam itu khidmat. Dan itu penuh misteri.. Bentuk bentuk manusia samar berlalu lalang seperti benda yang tak ...
Ayam rica-rica adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara . Nama "rica-rica" sendiri berasal dari bahasa Manado yang berarti "pedas" atau "cabai". Rasa pedas yang khas ini menjadi ciri khas dari hidangan ini dan membuatnya begitu digemari oleh banyak orang. Ada beberapa teori mengenai asal-usul ayam rica-rica. Salah satu teori yang paling populer adalah tentang pengaruh budaya asing, khususnya Spanyol . Pada abad ke-16, bangsa Spanyol pernah menjajah wilayah Sulawesi Utara. Interaksi antara masyarakat Minahasa dengan bangsa Spanyol dipercaya membawa pengaruh pada kuliner lokal, termasuk penggunaan rempah-rempah yang lebih beragam dan teknik memasak yang baru. Cabai bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Amerika. Kemungkinan besar, cabai dibawa oleh bangsa Spanyol dan kemudian dibudidayakan di wilayah Minahasa. Perpaduan antara cabai dengan rempah-rempah lokal seperti kemiri, kunyit, dan bawang m...