Langsung ke konten utama

Hubungan ayam rica rica dengan bangsa spanyol

 


Ayam rica-rica adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Nama "rica-rica" sendiri berasal dari bahasa Manado yang berarti "pedas" atau "cabai". Rasa pedas yang khas ini menjadi ciri khas dari hidangan ini dan membuatnya begitu digemari oleh banyak orang.

Ada beberapa teori mengenai asal-usul ayam rica-rica. Salah satu teori yang paling populer adalah tentang pengaruh budaya asing, khususnya Spanyol. Pada abad ke-16, bangsa Spanyol pernah menjajah wilayah Sulawesi Utara. Interaksi antara masyarakat Minahasa dengan bangsa Spanyol dipercaya membawa pengaruh pada kuliner lokal, termasuk penggunaan rempah-rempah yang lebih beragam dan teknik memasak yang baru.

Cabai bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Amerika. Kemungkinan besar, cabai dibawa oleh bangsa Spanyol dan kemudian dibudidayakan di wilayah Minahasa. Perpaduan antara cabai dengan rempah-rempah lokal seperti kemiri, kunyit, dan bawang merah menghasilkan rasa yang unik dan khas.

Tentu, dengan senang hati saya akan bagikan resep ayam rica-rica yang lezat dan autentik. Hidangan ini sangat populer karena perpaduan rasa pedas, gurih, dan aroma rempah yang khas.

Resep Ayam Rica-Rica

Bahan-bahan:

  • 1 kg ayam potong-potong
  • 10 buah cabai merah keriting, buang biji, iris
  • 10 buah cabai rawit merah, iris
  • 5 siung bawang merah, iris
  • 5 siung bawang putih, iris
  • 3 cm jahe, memarkan
  • 2 cm kunyit, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 2 lembar daun jeruk
  • Garam secukupnya
  • Gula merah secukupnya
  • Kaldu ayam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Cara Membuat:

  1. Marinasi ayam: Lumuri ayam dengan sedikit garam dan perasan jeruk nipis. Diamkan selama 15-30 menit.
  2. Haluskan bumbu: Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit.
  3. Tumis bumbu: Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Masukkan daun salam, serai, dan daun jeruk. Tumis hingga bumbu matang merata.
  4. Masak ayam: Masukkan ayam yang sudah dimarinasi ke dalam tumisan bumbu. Aduk rata hingga ayam berubah warna.
  5. Tambahkan air: Tuang sedikit air, lalu masak hingga ayam empuk dan kuah menyusut.
  6. Bumbui: Tambahkan garam, gula merah, dan kaldu ayam secukupnya. Masak hingga bumbu meresap sempurna.
  7. Koreksi rasa: Cicipi dan sesuaikan rasa sesuai selera.
  8. Sajikan: Sajikan ayam rica-rica selagi hangat dengan nasi putih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendut, Jajanan Khas AJwa tengah dengan isian kelapa parut

  Jajan mendut adalah salah satu kue tradisional khas Jawa Tengah, khususnya daerah Temanggung. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, terbuat dari adonan tepung ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Ciri-ciri Jajan Mendut: Bahan utama: Tepung ketan, santan, gula merah, kelapa parut, dan daun pisang. Bentuk: Biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dibungkus rapat dengan daun pisang. Isi: Biasanya berisi unti kelapa yang manis dan gurih. Rasa: Manis dan gurih, dengan tekstur yang lembut dan kenyal. Warna: Seringkali diberi warna alami seperti merah muda atau hijau menggunakan pewarna makanan alami seperti daun pandan. Proses pembuatan: Adonan tepung ketan dikukus hingga matang. Adonan dibentuk bulat atau lonjong, lalu diisi dengan unti kelapa. Bungkus dengan daun pisang. Kukus kembali hingga matang sempurna. Keunikan Jajan Mendut: Khas Jawa Tengah: Mendut merupakan jajanan yang sangat erat kaitannya dengan budaya Jawa Tengah, seringkali disajikan dalam ...

Foto 07 : Bollywod

 Salah satu show spektakuler yang ada di Museum Angkut adalah Bombay Splash, Di show ini para pengunjung disuguhkan pertunjukan tari ala Bollywood bahkan bisa ikut menari dan berfoto dengan tallent Museum Angkut di akhir pertunjukan. Show ini ada di event event khusus. 

Malam datang berlahan, sebuah dongeng sambil makan

  Aku mulai kehilangan ketertarikanku pada manusia, kepada kehidupan mereka, pemikiran mereka, dan segala tindakan yang mereka lakukan. Ada seseorang yang pernah berkata kepadaku. Jika lebih baik mempelajari satu manusia darpada 100 buah buku. Tapi. Tapi aku tidak menginkan buku maupun manusia. mereka membuatku menderita. tak satupun dari mereka berbicara kepadaku seperti malam, Seperti bintang. maupun angin yang membelai. Malam datang dengan berlahan, lembut mendamaikanku saat aku berbaring dibawah pohon. Dia datang merayap, merayap diam diam keluar dari lembah. Dia pikir aku tidak memperhatikannya. Dan garis garis pohon dan dedaunan yang di dekatnya menyatu dalam satu massa hitam dan malam datan menyelinap keluar dai mereka juga. Dari timur, barat hingga satu satunya cahaya ada di langit, Menyaring melalui daun dan binrang melihat kebawah melalui tiap celahnya.. Malam itu khidmat. Dan itu penuh misteri.. Bentuk bentuk manusia samar berlalu lalang seperti benda yang tak ...